Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan industri minyak kelapa sawit (CPO) di era pemerintahan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto diarahkan tak lagi berorientasi ekspor. Pemanfaatan komoditas ekspor unggulan RI itu bakal diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, yakni untuk pengembangan biodiesel dan bioavtur.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa nantinya pemerintah akan meningkatkan implementasi penggunaan bahan bakar campuran biodiesel 35% dengan minyak solar (B35) menjadi 50% (B50). Dengan kebijakan ini, kebutuhan pasar dalam negeri terhadap sawit akan meningkat.