Bisnis.com, JAKARTA — Pasar obligasi Indonesia barangkali sedang dalam suasana gelisah, menanti siapa nama yang akan menduduki kursi menteri keuangan pada pemerintahan Prabowo Subianto, sebagai salah satu kunci agar pasar modal Tanah Air tetap menarik bagi para investor.
Kegamangan itu terlihat bulan lalu, ketika premi penjaminan surat utang dari risiko gagal bayar melonjak. Pemicunya, kabar bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto mempertimbangkan peningkatan belanja negara demi merealisasikan janji-janji kampanyenya yang membutuhkan biaya besar.