Bisnis.com, JAKARTA - Terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi meningkatkan beban dan menekan kinerja keuangan PT Pertamina (Persero).
Musababnya, holding BUMN migas tersebut masih bergantung terhadap impor minyak dan memiliki porsi utang dalam dolar AS yang cukup besar.