Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja investasi di dalam negeri diperkirakan berpotensi meningkat seiring dengan mulai berkurangnya wait & see investor terkait Pilpres 2024.
Asisten Gubernur BI ya Solikin M. Juhro menyampaikan bahwa jika dilihat data secara historis, investor memang cenderung wait & see sebelum Pilpres pada 2014 dan 2019, tapi kembali meningkat usai Pilpres.
"Poinnya Pemilu yang berjalan dengan lancar akan memberikan atau mempengaruhi penurunan kadar wait & see. Kalau dulu wait and see, sekarang sudah mulai berkurang. Biasanya setelah Pemilu kredit investasi juga meningkat," katanya dalam acara Peluncuran Kajian Stabilitas Keuangan No. 42, Rabu (27/3/2024).
Sejalan dengan kinerja investasi, Solikin memperkirakan permintaan kredit investasi pada sejumlah sektor juga akan mengalami peningkatan, diantaranya sektor industri pengolahan, konstruksi, pertanian, serta hotel, restoran, dan kafe.
"Dengan capex yang meningkat, kredit investasi akan meningkat, sektornya industri pengolahan, konstruksi, pertanian, horeka," jelasnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sebelumnya menyampaikan bahwa aktivitas investasi saat ini mulai terlihat meningkat dari yang sebelumnya cenderung wait and see terkait Pemilu 2024.
Baca Juga
“Sekarang terlihat investasi sudah mulai meningkat, perusahaan-perusahaan yang memang mempunyai suatu kegiatan ekonomi, kegiatan bisnis, terus meningkat, seperti sales, sales-nya mulai tinggi,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Maret 2024.
Perry menjelaskan peningkatan investasi tersebut tercermin dari capital expenditure yang mulai meningkat. “Jadi, ini menunjukkan pola wait and see dari perusahaan sudah berubah, dari waktu-waktu terakhir ini,” jelasnya.
Kinerja investasi pun diperkirakan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada 2024. BI memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan mencapai kisaran 4,7% hingga 5,5%, dengan titik tengah sebesar 5,1%.