Bisnis.com, JAKARTA - Tren kampanye Pemilu 2024 berbasis digital lewat media sosial yang marak terjadi di kalangan politikus dianggap menjadi salah faktor lesunya penjualan pelaku UMKM konveksi.
Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai, peran media sosial yang mampu menjaring ribuan pengguna dan penonton dianggap lebih efisien bagi para kontestan pemilihan umum (pemilu) dalam berkampanye. Masifnya penggunaan media sosial di masyarakat menjadikan alasan cara kampanye secara konvensional mulai perlahan ditinggalkan.