Bisnis.com, JAKARTA - Harga gula Kristal putih yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga, berpotensi menghadapi risiko lonjakan pada akhir 2023 hingga awal 2024. Sejumlah upaya antisipasi pun akan diambil pemerintah, salah satunya dengan mengamankan pasokan dari luar negeri alias impor.
Adapun, Tenaga ahli Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Yadi Yusriadi mengatakan produksi gula di tahun ini sebanyak 2,25 juta ton ternyata mengalami penurunan sekitar 6 persen dari tahun lalu. Menurutnya, produksi gula yang merosot saat ini dipicu adanya fenomena El Nino yang menyebabkan penurunan produktivitas tebu sekitar 20 persen.