Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN belakangan memilih mengambil skema pengurangan capacity factor (CF) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara atau coal phase down ketimbang pensiun dini pembangkit (early retirement) untuk mengejar target nol emisi karbon.
Skema itu dijabarkan PLN lewat skenario Accelerated Renewable Energy with Coal Phase Down (ACCEL RE Coal Phase Down), dengan proyeksi tambahan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) mencapai 62 gigawatt (GW) atau 75 persen dari kapasitas terpasang pembangkit sampai dengan 2040 mendatang.