Bisnis.com, JAKARTA — Melesatnya penjualan mobil listrik China di Eropa membuat Benua Biru waswas hingga akan menggelar investigasi atas kebijakan subsidi mobil listrik. Dilema dari sikap keras itu tak terhindarkan, karena Eropa sendiri mengandalkan bahan baku China untuk produksi kendaraan listriknya.
Ketegangan antara China dan Uni Eropa semakin meningkat dalam beberapa terakhir, salah satunya terkait komitmen peralihan menuju teknologi yang lebih ramah lingkungan. Hal itu dapat mendorong berbagai industri Eropa kehilangan pangsa pasarnya, karena dicaplok perusahaan-perusahaan China, seperti di sektor otomotif.