Bisnis.com, JAKARTA — Beralihnya preferensi global terhadap energi yang ramah lingkungan meningkatkan peluang China untuk menjadi eksportir terbesar mobil listrik. Namun, hal itu bisa terganjal oleh dinamika geopolitik, yang kemudian disiasati dengan 'bakar duit' dalam penjualan kendaraan listrik.
Perkembangan bisnis kendaraan listrik secara global sempat terhambat oleh tekanan ekonomi saat pandemi Covid-19, yang diikuti oleh kurangnya pasokan semikonduktor. Bagi mobil listrik, semikonduktor menjadi bahan baku utama selain baterai.