Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg - Dimas Ardian
Lihat Foto
Premium

Efek Kebijakan Australia & Keresahan Pengusaha Batu Bara Indonesia

Rencana kebijakan DMO batu bara Negara Bagian Australia New South Wales diperkirakan akan memperkuat harga batu bara di pasar global.
Nyoman Ary Wahyudi & Annisa Kurniasari Saumi
Nyoman Ary Wahyudi & Annisa Kurniasari Saumi - Bisnis.com
22 Januari 2023 | 04:00 WIB

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Pemerintah Negara Bagian Australia New South Wales menerapkan kebijakan wajib pasok untuk kepentingan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) bagi penambang batu baranya diperkirakan akan mampu menjaga harga batu bara tetap tinggi pada tahun ini. Namun, tingginya harga emas hitam itu tak sepenuhnya menguntungkan pengusaha batu bara Indonesia.

Kebijakan DMO sebesar antara 7-10 persen yang bakal diterapkan negara bagian penghasil batu bara terbesar kedua di Australia itu diprediksi akan ikut memperkuat indeks harga batu bara Australia.

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menilai menguatnya indeks harga tersebut justru akan semakin memperlebar disparitas harga batu bara acuan (HBA) dengan harga jual aktual, yang pada akhirnya membuat tarif royalti yang mesti dibayarkan pengusaha menjadi jauh lebih tinggi dari pendapatan aktual. Hal ini karena kewajiban pembayaran royalti didasarkan pada harga tertinggi antara HBA atau harga jual aktual.

banner premium

Silakan masuk/daftar untuk melanjutkan membaca Konten Premium

Dan nikmati GRATIS AKSES 3 artikel konten Premium!

Masuk / Daftar
Berbagai metode pembayaran yang dapat Anda pilih:
  • visa
  • mastercard
  • amex
  • JCB
  • QRIS
  • gopay
  • bank transfer
  • ovo
  • dana
Berlangganan Sekarang
back to top To top