Bisnis.com, JAKARTA – Sejak digaungkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih dari tiga tahun, proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus diwarnai oleh kabar ketertarikan beragam investor dari berbagai negara. Namun demikian, hingga saat ini kabar ketertarikan tersebut tak kunjung terealisasikan.
Adapun belum lama ini, Presiden Jokowi mengklaim bahwa minat investasi di IKN terbilang sangat tinggi. Bahkan dia berani mengklaim dalam jajak pasar pertama di IKN, mengalami oversubscribed dari para investor. Hal itu disampaikannya dalam acara Kompas 100 CEO Forum pada Jumat pekan lalu.
Akan tetapi, Presiden Jokowi tidak menyebutkan secara detail, apakah para investor tersebut telah menandatangan kesepakatan yang mengikat untuk merealisasikan investasinya di IKN.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, kabar minat investasi di IKN juga muncul dari gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan gelaran tersebut telah menghasilkan nota kesepahaman investor dari Korea Selatan yakni LG dan Hyundai. Kendati demikian, sejumlah negara lainnya juga telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN Nusantara.
"Kemudian dari beberapa negara Eropa, Uni Emirat Arab dan China," ujar Bahlil dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).
Bahlil menambahkan, perusahaan produsen listrik multinasional, Foxconn juga disebut berminat untuk masuk ke IKN Nusantara. Dia mengungkapkan Foxconn akan masuk dalam penyediaan teknologi di IKN Nusantara. Saat ini, pemerintah tengah mendiskusikan proposal yang ditawarkan Foxconn.