Bisnis.com, JAKARTA - Sejak Shell Upstream Overseas Ltd. memutuskan hengkang dari proyek Lapangan Abadi Blok Masela pada 2020, hingga kini belum ada kepastian siapa calon penggantinya untuk bermitra dengan Inpex Masela Ltd. dalam mengembangkan megaproyek migas tersebut.
Hengkangnya perusahaan migas asal Belanda itu menghambat kemajuan proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela senilai US$19,8 miliar atau sekitar Rp285 triliun yang ditargetkan dapat berproduksi pada 2027.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) setidaknya telah menyebutkan empat nama perusahaan migas yang menunjukkan ketertarikannya untuk melakukan investasi di Blok Masela. Mereka adalah PT Pertamina (Persero), ExxonMobil, dan Petroliam Nasional Berhad (Petronas). Teranyar, nama PetroChina Company Ltd. ikut mengemuka.