Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv
Presiden Joko Widodo beserta jajaran meninjau progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dalam kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Barat pada Kamis (13/10 - 2022). Dok. Biro Setpres RI
Lihat Foto
Premium

Boncos APBN di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Munculnya beragam polemik cost overrun, kini timbul pertanyaan: Akankah APBN 'boncos' demi menanggung proyek Keret Cepat Jakarta-Bandung?
Dany Saputra
Dany Saputra - Bisnis.com
05 November 2022 | 16:38 WIB

Bisnis.com, JAKARTA - Eksekusi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ternyata tak sesuai ekspektasi. Jika awalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pembiayaan proyek patungan Indonesia China tersebut berstatus business to business (b-to-b), kini pemerintah ikut menanggung beban lewat anggaran pendapatan dan belanja pemerintah (APBN). 

Untuk memastikan proyek KCJB tetap berjalan, pemerintah tengah berusaha untuk "merayu" DPR agar meloloskan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek tersebut melalui PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebesar Rp3,2 triliun. Suntikan dana tersebut diperlukan untuk menambal biaya bengkak sebesar total US$1,449 miliar atau Rp21 triliun.

Padahal, pada saat awal inisiasi proyek, pemerintah menggadang-gadang bahwa APBN tak akan "disentuh". Namun, dinamika proyek mendorong pemerintah untuk mengubah aturan yang sebelumnya diterbitkan mereka sendiri. Lembaga yang mengaudit pemerintah, yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga Badan Pemerintah Keuangan (BPK) pun turun tangan. 

Silakan masuk/daftar untuk melanjutkan membaca Konten Premium

Dan nikmati GRATIS AKSES 5 artikel Konten Premium!

Masuk / Daftar
Berbagai metode pembayaran yang dapat Anda pilih:
  • visa
  • mastercard
  • amex
  • JCB
  • QRIS
  • gopay
  • bank transfer
  • ovo
  • dana
Berlangganan Sekarang
back to top To top