Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja sektor manufaktur Indonesia terekam masih mencatatkan ekspansi pada Oktober 2022. Kendati demikian, ekspansi tersebut melemah dari bulan sebelumnya.
Dalam survei yang diselenggarakan oleh IHS Markit tentang Purchasing Managers’ Index™ (PMI™) Oktober 2022, indeks manufaktur Indonesia masih berada di level ekspansi dengan berada di atas level 50.
Sekadar informasi, IHS Markit menggunakan nilai 50 sebagai netral. Indeks di atas 50 menunjukkan perusahaan manufaktur mengalami ekspansi. Sementara indeks di bawah 50 mengalami kontraksi.
Adapun Purchasing Managers’ Index™ (PMI™) Manufaktur Indonesia dari S&P Global tercatat di posisi 51,8 pada Oktober 2022. Capaian itu melemah dari bulan sebelumnya yang berada di level 53,7.
Tingkat ekspansi itu turun ke level terendahya dalam dua bulan terakhir. Menurut data PMI tersebut, baik permintaan maupun output tumbuh perlahan. Hal itu menyebabkan perusahaan manufaktur mengurangi aktivitas perekrutan dan pembelian mereka.
Sementara itu hambatan pasokan dan tekanan biaya untuk sektor manufaktur Indonesia masih terus ada dengan waktu tunggu pesanan yang terus diperpanjang, yang menyebabkan penurunan inventaris.