Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis - Fanny Kusumawardhani
Lihat Foto
Premium

Geliat Green Bond dan Curhat Sri Mulyani soal Pajak & Perdagangan Karbon

Penerbitan green bond terus menggeliat di dalam negeri, seiring dorongan Menkeu Sri Mulyani terkait pajak dan perdagangan karbon. Akankah menjadi dorongan pembiayaan iklim di Indonesia?
Leo Dwi Jatmiko, Dewi Soemanegara, & Reni Lestari
Leo Dwi Jatmiko, Dewi Soemanegara, & Reni Lestari - Bisnis.com
07 Juli 2022 | 17:15 WIB

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah awan mendung kelanjutan pembiayaan iklim, penerbitan green bond atau obligasi hijau di dalam negeri masih akan bergeliat dan prospektif. Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali menggarisbawahi investasi hijau, termasuk pajak karbon dan perdagangan karbon, sebagai potensi ekonomi yang sejalan dengan target net zero emission.

Keputusan negara-negara G7 untuk membatalkan komitmen penyetopan pembiayaan fosil memang telah menebalkan awan mendung pada prospek pembiayaan iklim.

Namun demikian, geliat minat investor terhadap green bond di dalam negeri tampaknya justru berawan cerah. Lihat saja penerbitan green bond PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 4,4 kali.

banner premium

Silakan masuk/daftar untuk melanjutkan membaca Konten Premium

Dan nikmati GRATIS AKSES 3 artikel konten Premium!

Masuk / Daftar
Berbagai metode pembayaran yang dapat Anda pilih:
  • visa
  • mastercard
  • amex
  • JCB
  • QRIS
  • gopay
  • bank transfer
  • ovo
  • dana
Berlangganan Sekarang
back to top To top