Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv
Olaf Scholz, kanselir Jerman (paling depan) duduk bersama Charles Michel, Presiden Dewan Eropa, Mario Draghi, Perdana Menteri Italia, Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada, dan Emmanuel Macron, presiden Prancis, sebelum pertemuan di hari terakhir KTT G7 di Elmau, Jerman, Selasa, (28/6 - 2022). Bloomberg / Liesa Johannssen/Koppitz
Lihat Foto
Premium

Manis di Bibir Negara Kaya yang Haus Batu Bara soal Pembiayaan Iklim

Negara kaya yang haus batu bara dan gas terus menunda pemenuhan janjinya soal bantuan pembiayaan iklim ke negara berkembang dan miskin. Apakah akan berakhir hanya manis di bibir?
Reni Lestari
Reni Lestari - Bisnis.com
05 Juli 2022 | 17:35 WIB

Bisnis.com, JAKARTA – Janji negara kaya soal penanganan dan pembiayaan perubahan iklim nyatanya hanya manis di bibir. Negara-negara yang kini haus batu bara dan gas itu, masih geleng-geleng kepala untuk menanggung sebagian beban pembiayaan iklim negara berkembang dan miskin.

Kapal-kapal tongkang batu bara tampak mengantre dan menyebabkan kemacetan panjang di pelabuhan kawasan Antwerp-Rotterdam-Amsterdam (ARA), pusat trasportasi energi dan komoditas di Eropa. Kapal-kapal tongkang itu membawa batu bara kalori tinggi dari Australia dan yang berkualitas lebih rendah dari Indonesia.

Situasi semacam itu belum pernah terlihat sejak 2019, dengan impor batu bara di kawasan itu telah melonjak 35 persen menjadi 26,9 juta selama kuartal pertama tahun ini.

Silakan masuk/daftar untuk melanjutkan membaca Konten Premium

Dan nikmati GRATIS AKSES 5 artikel Konten Premium!

Masuk / Daftar
Berbagai metode pembayaran yang dapat Anda pilih:
  • visa
  • mastercard
  • amex
  • JCB
  • QRIS
  • gopay
  • bank transfer
  • ovo
  • dana
Berlangganan Sekarang
back to top To top