Bisnis.com, JAKARTA – Zoom Video Communications Inc. bertaruh banyak pada dunia setelah Pandemi Covid-19 surut. Setelah dua tahun masa pandemi yang melambungkan pamornya menjadi salah satu perusahaan teknologi paling diperhitungkan, Zoom kini dihadapkan pada ujian untuk mempertahankan keberlanjutan pertumbuhannya.
Ketika dunia ditutup pada 2020 dan mengharuskan karyawan bekerja dari rumah, orang-orang menjadi lazim berujar "Saya ada pertemuan Zoom hari ini." Hal itu terus berlanjut, bahkan ketika mereka tidak menggunakan Zoom sebagai platform konferensi video.
Tak heran jika pertumbuhan kuartalan Zoom sontak melesat tiga digit, menarik jutaan orang menggunakan platformnya.
Vanitha Swaminathan, Direktur Katz Center for Branding dari Universitas Pittsburgh menilai bahwa pengakuan publik terhadap Zoom selama pandemi benar-benar mencengangkan. Hal itu akan membantu mendorong bisnisnya di masa depan.
"Fakta bahwa orang-orang mengatakan 'Saya akan Zoom dengan Anda' adalah bukti bahwa merek tersebut telah tertanam dalam," kata Swaminathan, seperti dilansir Bloomberg, Senin (4/7/2022).
Namun, ada fakta lain yang juga harus diperhitungkan. Pendapatan kuartalan Zoom pada Mei-Juli 2021 masih mencatatkan pertumbuhan 54 persen menjadi US$1 miliar, sebelum menyusut menjadi 12 persen saja pada kuartal yang berakhir April 2022.