Bisnis.com, JENEWA - Cuaca di Jenewa, Swiss, tempat berlangsungnya perhelatan akbar WTO, tengah panas-panasnya. Matahari musim panas cukup membuat pening kepala jika Anda berlama-lama di luar ruangan.
Situasi yang sama persis terjadi di meja runding Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-12 World Trade Organization (WTO) dalam beberapa hari terakhir, ‘panas’ dan alot.
Sedianya, pertemuan tersebut berakhir Rabu (15/6/2022) sore waktu setempat. Namun, para anggota WTO belum ‘satu suara’ atas semua isu. Alhasil, penutupan pertemuan bergeser dari jadwal semula. Sidang pun diperpanjang 1 hari lagi.
“Ini mengharuskan kita bekerja lebih keras dan bekerja hingga malam, apa pun yang diperlukan untuk bisa melakukannya. Kabar baiknya adalah ... kemajuan sedang dibuat tetapi perlu sedikit lebih banyak pekerjaan dan lebih banyak waktu,” kata Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala.
“Kabar yang tidak begitu baik adalah bahwa kita kehabisan waktu, jadi saya pikir sudah waktunya bagi para menteri untuk membuat keputusan yang diperlukan, yang perlu dibuat.”
Tidak mudah memang mencapai ‘suara bulat’. Beberapa isu yang menjadi mandat KTM ke-12 WTO boleh dibilang sangat krusial. Bahkan, beberapa di antaranya menjadi pending issue lebih dari 20-an tahun.