Bisnis.com, JAKARTA - Pasar akhirnya menyaksikan kenaikan suku bunga Federal Reserve yang mencapai 50 basis poin, terbesar sejak dalam dua dekade atau sejak tahun 2000. Kebijakan ini harus diambil The Fed untuk memadamkan laju inflasi yang telah menembus rekor tertinggi dalam 40 tahun.
Ketua Fed Jerome Powell menegaskan komitmen bank sentral untuk memulihkan stabilitas harga mengingat beban inflasi yang besar pada orang-orang berpenghasilan rendah.
“Inflasi terlalu tinggi dan kami memahami kesulitan yang ditimbulkannya. Kami bergerak cepat untuk menurunkannya kembali," kata Ketua Fed Jerome Powell, seperti dikutip dari CNBC dalam konferensi pers minggu lalu (4/5/2022).
Hal ini membuka sentimen pasar bahwa the Fed tidak akan berhenti sampai di sini dan kenaikan sebesar 50 basis poin (bps) mungkin akan muncul.
Pasar sekarang mengharapkan bank sentral untuk terus menaikkan suku secara agresif dalam beberapa bulan mendatang. Powell, hanya mengatakan bahwa pergerakan 50 bps harus dibahas pada beberapa pertemuan berikutnya, tetapi dia tampaknya mengabaikan kemungkinan The Fed menjadi lebih hawkish dari 50 bps.
“Tujuh puluh lima basis poin bukanlah sesuatu yang secara aktif dipertimbangkan oleh komite,” kata Powell.