Bisnis.com, JAKARTA - Investasi yang tumbuh subur di industri pengolahan susu tak diiringi dengan kepastian pasokan bahan baku dari dalam negeri. Pemerintah menargetkan untuk menggandakan volume produksi bahan baku susu dalam empat tahun ke depan. Namun, pekerjaan rumah masih membentang dan peta jalan pun belum disusun.
Kementerian Perindustrian mencatat kebutuhan bahan baku susu sepanjang tahun lalu mencapai 4,1 juta ton setara susu segar. Dari jumlah tersebut, hanya 0,86 juta ton yang bisa dipasok dari dalam negeri. Adapun sisanya sebesar 3,3 ton masih harus didatangkan dari impor.
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan masih terbuka lebar peluang pengembangan bahan baku susu. Namun, tantangan produktivitas peternak dan kemitraan dengan korporasi juga menanti.
Setiap tahunnya, industri pengolahan susu melakukan pembelian dari peternak sapi perah rakyat senilai lebih dari Rp5,1 triliun. Nilai tersebut bakal meningkat dua kali lipat jika pasokan domestik dapat dikerek hingga 40 persen.
"Kalau itu bisa ditingkatkan menjadi 40 persen, itu berarti kita akan memberikan pekerjaan kepada masyarakat senilai Rp10,2 triliun. Kalau ini bisa diterapkan dalam tiga sampai empat tahun ke depan, akan sangat baik," kata Putu belum lama ini.
pasokan susu segar dalam negeri dalam lima tahun terakhir hanya tumbuh 0,9 persen. Sedangkan kebutuhan industri susu tumbuh rata-rata 6 persen per tahun.