Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400.000 ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (CAP), Cilegon, Banten, Selasa, (18/6/2019).  - Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Lihat Foto
Premium

Meniti Lorong Pabrik Manufaktur, Asa Pulih Di Tengah Bayang Omicron

Manufaktur memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia tahun ini. Pada kuartal III/2021, industri pengolahan berkontribusi 17,33 persen terhadap PDB, atau tertinggi di antara sektor lainnya.
Reni Lestari
Reni Lestari - Bisnis.com
30 Desember 2021 | 07:15 WIB

Bisnis.com, JAKARTA — Lebih kurang selama dua puluh bulan terakhir, industri manufaktur Tanah Air tertahan pandemi. Kendati berat, roda pabrik masih berputar dan telah unjuk gigi sebagai tulang punggung pemulihan ekonomi. 

Adapun menjelang tutup tahun 2021, industri manufaktur tercatat belum sepenuhnya pulih. Meski demikian, cahaya di ujung lorong mulai tampak dan memberikan asa pertumbuhan pada 2022.

Ketidakpastian mengenai pandemi masih membayang-bayangi proyeksi pertumbuhan industri manufaktur pada 2022. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menaruh angka moderat 4,5–5 persen untuk target pertumbuhan pada tahun depan. Angka itu turun tipis dari proyeksi pada Oktober 2021 sebesar 5-5,5 persen, mempertimbangkan risiko penyebaran varian Omicron dan potensi gelombang pandemi selanjutnya.

Silakan masuk/daftar untuk melanjutkan membaca Konten Premium

Dan nikmati GRATIS AKSES 5 artikel Konten Premium!

Masuk / Daftar
Berbagai metode pembayaran yang dapat Anda pilih:
  • visa
  • mastercard
  • amex
  • JCB
  • QRIS
  • gopay
  • bank transfer
  • ovo
  • dana
Berlangganan Sekarang
back to top To top