Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Telur Anjlok, Peternak Dorong Menko Airlangga Bentuk Industri Telur Olahan

Keberadaan industri telur olahan itu bakal membantu menyerap kelebihan pasokan atau oversupply telur layer dan bibit ayam (days old chicken/DOC) ras broiler.
Pedagang menata telur di Pasar Benhil, Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata telur di Pasar Benhil, Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmoko menilai positif komitmen pemerintah untuk membangun industri telur olahan.

Komitmen itu bisa memanfaatkan momentum ketika harga telur peternak mengalami penurunan sigfinikan sejak triwulan pertama tahun ini.

“Kami sangat setuju, usulan kita industri tepung telur karena selama ini kita impor,” kata Singgih melalui pesan tertulis kepada Bisnis, Kamis (7/10/2021).

Malahan Singgih menuturkan, rencana pemerintah untuk membuat industri telur olahan itu berasal dari perhimpunannya. Sebelum rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemarin, Singgih menuturkan, dirinya sempat mengusulkan pembentukan industri telur olahan kepada Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Saya yang mengusulkan lewat pak Menko Airlangga, selain serapan telur lewat program pemerintah yang ada saat ini,” kata Singgih.

Menurutnya, keberadaan industri telur olahan itu bakal membantu menyerap kelebihan pasokan atau oversupply telur layer dan bibit ayam (days old chicken/DOC) ras broiler.

“Sehingga pemerintah tidak perlu cutting lagi. Saat ini semua tepung telur kita impor, secara ekonomi tidak masuk tapi bisa menjadi penyelamat jika terjadi kelebihan pasokan,” kata dia.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Agustus 2021, realisasi impor kuning telur dengan kode HS 04089100 sebesar 509,39 ton dan putih telur dengan kode HS 04089100 sebesar 46,98 ton.

Berdasarkan data milik Kementerian Perdagangan per 27 September 2021, ketersediaan stok telur ayam ras sepekan terakhir sebanyak 411,03 ribu ton dengan ketahanan mencapai 0,94 bulan.

Adapun harga eceran nasional untuk telur saat ini berada di angka Rp23,700 per kilogram atau turun 6,69 persen dari harga acuan sebesar Rp24,000 per kilogram.

Sementara harga di tingkat peternak sebesar Rp16,715 per kilogram atau turun 10,04 persen dari harga acuan di posisi Rp19,000 sampai Rp21,000 per kilogram. Harga DOC Layer berada di posisi Rp6,688 per kilogram atau turun 16,41 persen dari harga acuan sebesar Rp6,688 per kilogram.

Sebelumnya, Koperasi Peternak Kendal mewanti-wanti akan mengepung Istana Negara apabila harga telur di pasar tidak kembali pulih seiring tingginya biaya produksi akibat kenaikan harga jagung pakan sejak triwulan pertama tahun ini.  

Peringatan itu disampaikan Ketua Koperasi Peternak Kendal Suwardi kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan saat satu sesi dalam dialog agribisnis yang diadakan oleh Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia secara daring, Rabu (6/10/2021).  

“Kondisi kami sudah sangat parah, mungkin dalam waktu dekat Istana mau dikepung dengan telur dan ayam,” kata Suwardi. 

Selama kenaikan harga jagung untuk pakan itu, Koperasi Peternak mencatatkan kerugian mencapai Rp3,72 miliar sejak triwulan pertama tahun ini. Suwardi mengatakan kerugian itu disebabkan karena pemerintah tidak mampu menstabilkan harga jagung pakan yang menjadi komponen utama biaya produksi peternak. 

Suwardi menerangkan biaya produksi telur sebesar Rp21,540 untuk batas bawah dengan kondisi hari ini. Suwardi mengatakan biaya produksi itu bakal tinggi jika menggunakan asumsi produksi telur premium. 

“Berkaitan dengan masalah harga pokok penjualan [HPP] pada dasarnya harga telur riil hari ini yang laku di kami adalah Rp14.000, kerugian kami hari ini Rp7.450 untuk hitungan pokok produksi dikalikan dengan produksi telur anggota kami 500 ton sehari,” kata Suwardi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper