Bisnis.com, JAKARTA - Penataan ulang blok frekuensi 2.300 MHz untuk saling berdekatan membawa dampak positif bagi operator pengelola. Frekuensi yang digadang-gadangkan diperuntukkan bagi teknologi generasi kelima (5G) itu saat ini dikuasai oleh dua operator yakni anak usaha Telkom Indonesia (TLKM), Telkomsel dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).
VP Technology and System Telkomsel Indra Mardiatna memprediksi sekitar 11 persen lalu lintas data 5G di Indonesia pada 2025 berasal dari benda yang digerakkan dengan internet atau internet of things (IoT). Untuk itu penguatan kapasitas jaringan menjadi sebuah kebutuhan.
Dia mangatakan sebanyak 24 persen lalu lintas data IoT berasal dari sektor manufaktur dan 16 persen lalu lintas data dari rumah pintar dan kota pintar.
“Harapannya Telkomsel bisa mencapai 1,4 juta atau 87 persen dari total koneksi [5G IoT seluler] pada 2025,” kata Indra dalam webinar tentang 5G belum lama ini.
Indra mencontohkan di Korea Selatan kontribusi dari 5G sudah mencapai 51 persen di atas pilot 4G dalam jangka waktu 3 tahun. Pertumbuhan pilot 5G sangat cepat karena didukung dengan tingkat produksi yang sangat cepat.