Bisnis.com, JAKARTA – Nama Elon Musk dan Tesla Inc. sempat menjadi primadona dan buah bibir di Indonesia pada pengujung 2020 hingga awal tahun ini. Hal itu tak lepas dari desas-desus rencana perusahaan mobil listrik tersebut untuk berinvestasi di Indonesia.
Kala itu, sejumlah pejabat negara getol mempromosikan rencana besar industri mobil dan baterai listrik Tanah Air. Perusahaan Elon Musk tersebut pun awalnya disebut-sebut akan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.
Kabar itu pun membuat sejumlah emiten nikel di Indonesia, kompak mengalami lonjakan harga saham di lantai bursa. Sebab, nikel merupakan bahan baku utama baterai listrik.
Namun belakangan, Tesla disebut-sebut bukan berminat untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Terlebih, setelah adanya keputusan terbaru Tesla membangun pabrik mobil listrik di India pada kuartal I/2021.
Adapun, isu investasi perusahaan asal AS di Indonesia tersebut mengalami pergeseran. Tesla dikabarkan berminat investasi di bidang baterai kendaraan listrik atau sistem penyimpanan energi (electric storage system/ESS).
Hal itu ditegaskan oleh Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga pada Maret lalu. Saat itu, dia mengatakan rencana investasi perusahaan milik Elon Musk di Negeri Bollywood itu adalah untuk membangun pabrik mobil listrik.