Bisnis.com, JAKARTA – Kabar itu akhirnya datang. Platform penyewaan penginapan daring Airbnb Inc. telah menetapkan rencana listing di bursa New York pada 9 Desember 2020, dengan target raihan dana hingga US$2,6 miliar.
Bloomberg melaporkan Selasa (1/12/2020), target dana segar ini bakal menempatkan perusahaan itu di peringkat keempat Initial Public Offering (IPO) terbesar di AS pada tahun ini.
Untuk mencapai target tersebut, Airbnb bakal melepas 51,9 juta saham di harga antara US$44-US$50. Hal itu dicantumkan dalam dokumen IPO perusahaan yang diserahkan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (US Securities and Exchange Commission/SEC).
Dokumen tersebut juga mengindikasikan bahwa valuasi startup yang berbasis di San Francisco, AS itu nyaris mencapai US$35 miliar. Angka ini termasuk opsi kepemilikan saham bagi karyawan serta bagian saham yang dikunci.
Nilai tersebut sekaligus di atas valuasi terakhir perusahaan itu dalam putaran pendanaan pada 2017, yang sebesar US$31 miliar. Bahkan, putaraan pendanaan pada April 2020 hanya menempatkan valuasinya di kisaran US$18 miliar.
Meski demikian, valuasi dan harga saham yang ditawarkan ke publik masih bisa berubah tergantung kepada roadshow Airbnb dalam sepekan ke depan.