Bisnis.com, JAKARTA – Dominasi China dalam perdagangan global diperkirakan akan semakin kuat dengan keberadaan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).
Bahkan sebelum perjanjian dagang tersebut diratifikasi para negara peserta, 320 ekspor produk China telah memiliki pangsa pasar di atas 50 persen.
Kinerja ekspor dan manufaktur China pun memperlihatkan kinerja paling tangguh selama pandemi. Biro Statistik Nasional China melaporkan bahwa aktivitas manufaktur pada November 2020 melejit dengan akselerasi tercepat sejak September 2017 di angka 52,1 dari 51,4 pada Oktober.
Sementara dari sisi ekspor, China memiliki kontribusi lebih dari 20 persen dari total nilai ekspor anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) ditambah China.
Kekuatan besar China dalam konstelasi dagang internasional perlu menjadi perhatian khusus bagi Indonesia. Sebagai salah satu peserta RCEP, Indonesia memiliki ketergantungan yang besar terhadap China. Negara tersebut menjadi destinasi ekspor terbesar RI, sekaligus menjadi pemasok barang impor terbesar.
RCEP pun memberi tantangan tersendiri seiring kian terbukanya pasar antara 15 negara peserta. Indonesia harus menghadapi sesama peserta saat akan meningkatkan akses pasar ke China dan harus siap bersaing dengan China kala ingin mengoptimalisasi ekspor ke pasar 13 negara lain.