Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi berbasis internet Asia Tenggara diprediksi akan mengalami pertumbuhan lebih cepat hingga 2025, termasuk Indonesia karena menggeliatnya transaksi dagang elektronik (e-commerce) seperti Bukalapak, Shoppe, Lazada, hingga Tokopedia.
Kondisi tersebut terdorong adanya pergeseran perilaku masyarakat karena pandemi virus corona atau Covid-19.
Laporan Google, Temasek Holding Pte dan Bain & Co. memproyeksikan bahwa nilai ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara akan mengalami peningkatan lebih cepat menjadi lebih dari US$300 miliar pada 2025.
Adapun nilai transaksi di empat bidang utama antara lain e-commerce, perjalanan daring (online travel), media daring, serta transportasi dan pemesanan makanan diprediksi tumbuh US$5 miliar menjadi sekitar US$105 miliar pada 2020. Hal itu terjadi setelah banyak konsumen beralih ke belanja secara daring lantaran adanya lockdown atau pembatasan sosial masyarakat.
Dalam riset tersebut, belanja daring di kawasan Asia Tenggara diperkirakan mencapai US$172 miliar pada 2025, lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar US$153 miliar.
"[Laporan] ini merupakan indikasi yang jelas bahwa momentum untuk tumbuh bagi ekonomi digital belum terganggu oleh situasi yang menantang tahun ini,” menurut penelitian tersebut,seperti dikutip dari Bloomberg Rabu (11/11/2020).