Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli pernah mengungkapkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai 'ratu utang' pada Oktober tahun lalu.
"Tax ratio rendah, karena beraninya hanya uber yang kecil menengah. Akhirnya ngutang lagi. Sekali ratu utang tetap ratu utang," ungkap Rizal Ramli saat itu.
Tidak hanya itu, Rizal juga sempat menuding Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati rajin melakukan kebohongan dan menjulukinya sebagai menteri 'Terbalik'.
"Angka dan analisanya banyak slip & spin, dan bohongnya. Kalau akademisi dan profesional tidak boleh bohong, salah boleh, asal minta maaf dan koreksi. Kalau politisi, boleh bohong, kalo ketahuan, yaa tinggal bohong lagi," ungkapnya (24/9/2020).
Bertubi-tubi sindiran yang diarahkan kepada Sri Mulyani. Namun, sindiran ini kemudian dibuktikan Sri Mulyani dengan penghargaan sebagai menteri keuangan terbaik.
meraih penghargaan sebagai Finance Minister of the Year for East Asia Pacific tahun 2020 oleh Majalah Global Markets. Ini merupakan penghargaan kedua yang diterima oleh Menkeu dari majalah yang sama, setelah terakhir di tahun 2018 memperoleh penghargaan serupa.
Baca Juga
Menurut Majalah Global Markets, Menkeu layak mendapatkan penghargaan tersebut atas prestasinya dalam menangani pandemi Covid–19 di Indonesia.
Majalah Global Markets menilai komitmen memberikan stimulus fiskal dalam bentuk perlindungan sosial, insentif perpajakan, penjaminan pinjaman dan subsidi bagi sektor usaha yang terdampak paling besar layak diapresiasi.
Selain itu, keputusan untuk memperlebar defisit melebihi batas maksimum yang di tetapkan dalam undang – undang sebesar 3 persen dari PDB, yang merupakan langkah yang tidak mudah dilakukan, juga menjadi alasan lain Menkeu memperoleh penghargaan bergengsi tersebut.
“Gelar ini merupakan salah satu bentuk keseriusan dan kerja keras seluruh jajaran Kementerian Keuangan dalam menangani pandemi Covid – 19 di Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut hendaknya menjadi pemicu perbaikan bagi pengelolaan fiskal.
“Sebab, tantangan Indonesia masih berat dan panjang ke depan. Raihan ini telah menandakan kita sudah on the right track,” tambah Sri Mulyani.