Bisnis.com, JAKARTA — Setelah menerapkan kebijakan mandatori biodiesel 30 persen selama kurang lebih 8 bulan, pemerintah juga segera menyelesaikan kajian pemanfaatan biodiesel 40 persen.
Pada Rabu, 26 Agustus 2020, Bisnis.com berkesempatan mengunjungi laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk melihat langsung perkembangan jalannya uji teknis biodiesel 40 persen (B40).
Uji teknis saat ini telah memasuki tahap kritikal, yakni uji ketahanan pada engine test bench selama 1.000 jam. Pada tahap ini, Balitbang Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM menguji performa formula B40 pada mesin setara kendaraan penumpang selama 20 jam per hari. Di samping itu, pengambilan dan pengujian sampel pelumas juga dilakukan per 250 jam.
Setelah mencapai 1.000 jam, nantinya mesin akan dibongkar untuk dilihat apakah komponen mesin masih dalam kondisi sesuai standar kualitas pabrikan otomotif setelah mengonsumsi B40.
Sebelumnya, Balitbang ESDM juga telah melakukan serangkaian kegiatan untuk menguji B40 ini, yakni uji karakteristik fisika kimia formulasi bahan bakar B40 dan uji kinerja terbatas formulasi bahan bakar B40.
Selain itu, telah dilakukan pula evaluasi terhadap karakteristik fisika kimia formulasi bahan bakar B40, hingga didapatkan dua formulasi yang diuji lebih jauh dalam uji ketahanan 1.000 jam dan uji sampel pelumas.