Bisnis.com, JAKARTA — Neraca dagang Indonesia pada Juni 2020 surplus lagi. Pada Rabu (15/7/2020), Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka surplusnya menyentuh US$1,27 miliar.
Realisasi ekspor Indonesia mencapai US$12,03 miliar pada Juni 2020, atau meningkat 15,09 persen dari bulan sebelumnya. Sementara itu, angka impor juga mengalami pertumbuhan 27,56 persen menjadi US$10,76 miliar.
“Sehingga pada Juni, neraca perdagangan surplus US$1,27 miliar dengan catatan pertumbuhan ekspor menggembirakan,” tutur Kepala BPS Suhariyanto.
Kabar tersebut menjadi angin segar di tengah ancaman resesi yang dialami sebagian besar negara di dunia akibat pandemi Covid-19. Singapura, Amerika Serikat (AS), Jepang, dan China, empat negara yang menjadi mitra utama ekspor-impor Indonesia, sama-sama terancam kondisi tersebut jika belum mengalaminya.
Syarat pertama resesi adalah pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi dua kuartal beruntun. Singapura menjadi yang pertama.
Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Singa terkontraksi 41,2 persen pada kuartal II/2020. Padahal, pada kuartal I/2020, PDB mereka sudah lebih dulu terkontraksi 0,3 persen.