Bisnis.com, JAKARTA— Ekonomi RI kering sehingga membutuhkan guyuran dana segar agar kuat melewati pandemi. Apa yang dinanti?
Ruang diskusi publik riuh dengan dorongan agar Bank Indonesia (BI) lebih berani menyediakan rupiah ke pelosok negeri. Tak heran, virus corona telah melumpuhkan hampir segala sektor.
Presiden Joko Widodo meminta restrukturisasi kredit secara massal sebagai pil penawar. Namun, masalah di baliknya justru terbatasnya dana segar yang dirasakan perbankan hingga saudagar.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan perkiraan keringanan kredit yang diberikan pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa mencapai Rp769,51 triliun.
Angka ini merupakan perhitungan besarnya subsidi bunga yang mencakup seluruh pinjaman UMKM non-KUR di seluruh bank dan perusahaan pembiayaan.
“Potensi kemungkinan restrukturisasi antara 40 persen - 50 persen untuk UMKM. Sehingga kami menggunakan skenario 50 persen dengan kolektibilitas 1 dan 2, totalnya Rp769,51 triliun,” katanya saat rapat dengar pendapat virtual dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (6/5/2020).