Bisnis.com, JAKARTA – Jatuhnya keyakinan para manajer pembelian terhadap keberlanjutan bisnis harus disikapi sebagai peringatan nyata tekanan besar perekonomian baru akan dimulai dalam beberapa bulan ke depan.
Dalam rilis Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia periode April 2020 yang dirilis IHS Markit, tercatat keyakinan para manajer yang menjadi responden anjlok ke level terendah sepanjang sejarah survei. PMI Indonesia jatuh ke tingkat 27,5. Melanjutkan tren Maret yang jatuh ke 45,3.
Dalam indeks PMI, IHS Markit menggunakan nilai 50 sebagai garis tengah. Indeks di atas 50 artinya ada keyakinan dari para manajer pembelian bahwa akan melakukan peningkatan persediaan sebagai antisipasi pertumbuhan. Demikian sebaliknya, indeks di bawah 50 menandakan pesimisme perusahaan dapat bertahan.
Capaian PMI Indonesia pada April 2020 sekaligus menandai indeks terendah di Asia Tenggara, tepat di bawah Myanmar dengan angka 29,0.
Menurut laporan tersebut, penurunan ini dipengaruhi oleh kebijakan untuk menahan penyebaran pandemi Covid-19 yang telah berdampak pada penutupan pabrik hingga penurunan permintaan dan hasil produksi.