Bisnis.com, JAKARTA — Pengetatan ekspor bahan pangan oleh sejumlah negara di tengah pandemi virus corona dapat berpengaruh terhadap pasokan pangan impor Indonesia. Pemerintah pun diminta menghitung stok secara akurat untuk 3-4 bulan ke depan.
Kebijakan merestriksi ekspor pangan oleh negara-negara produsen dilakukan demi mengamankan kebutuhan domestik masing-masing.
Tren restriksi ini mulai diperlihatkan oleh sejumlah negara Eropa Timur yang menjadi pemasok gandum utama global. Mengutip Bloomberg, Kazakhstan bakal menerapkan batas ekspor gandum pada April 2020 di angka 200.000 ton dan 70.000 ton untuk tepung terigu.
Hal serupa dilakukan Rusia yang membatasi ekspor gandum sepanjang April-Juni 2020, di angka 7 juta ton. Ukraina pun berencana membatasi ekspor selama periode 2019-2020 di angka 20,2 juta ton, meski perkiraan awal Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS) menyebutkan ekspor gandum Ukraina pada rentang tersebut bakal mencapai 20,5 juta ton.