Bisnis.com, JAKARTA — "Semua panik. Baik masyarakat Hong Kong maupun pekerja migran, termasuk pekerja migran Indonesia."
Pernyataan itu disampaikan Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (BMI) Hong Kong Nurhalimah kepada Bisnis, Rabu (5/2/2020), terkait kondisi kota pelabuhan tersebut menyusul cepatnya penyebaran virus corona. Dia mengatakan masker penutup mulut sudah mulai langka karena habis diborong ataupun belum ada stok baru, demikian juga dengan cairan pembersih tangan alias hand sanitizer.