Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO Bukalapak Achmad Zaky menyampaikan paparannya saat menghadiri diskusi panel dengan tema Disruptive Technology and Inclusive Development - What Works? di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018)./Antara-M Agung Rajasa
CEO Bukalapak Achmad Zaky menyampaikan paparannya saat menghadiri diskusi panel dengan tema Disruptive Technology and Inclusive Development - What Works? di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018)./Antara-M Agung Rajasa

Tagar Uninstall Bukalapak

Nama Bukalapak menjadi perbincangan publik ketika 14 Februari 2019. Saat itu Achmad Zaky mengkritik minimnya dana riset dan pengembangan dalam negeri untuk menyongsong industri 4.0.

Dalam cuitannya melalui akun Twitter-nya saat itu, Achmad Zaky membandingkan data dana riset Indonesia dengan negara-negara lain.

Dari data itu diketahui dana riset dan pengembangan di Amerika sebesar US$ 511 miliar, Cina US$ 451 miliar, Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, Singapura US$ 10 miliar, dan Indonesia US$ 2 miliar. 

"Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis akun @achmadzaky.

Cuitannya pun menimbulkan polemik dan beberapa jam viral terkait tagar  #uninstallbukalapak. Para warganet berbondong-bondong kampanye berhenti menggunakan aplikasi Bukalapak.

Tak lama setelah itu Achmad Zaky menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menjelaskan cuitannya tersebut.

Setelah mendengar penjelasan Zaky, Jokowi mengajak publik untuk menyetop kampanye uninstall Bukalapak. "Stop," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, 16 Februari 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper