Bisnis.com, JAKARTA – Meski pertumbuhan ekonomi nasional hanya mencapai 5,02 persen pada kuartal III/2019, tapi kinerja sektor transportasi dan pergudangan alias logistik nyatanya mampu menyentuh 6,63 persen secara year-on-year (yoy).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pencapaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar 5,64 persen yoy.
Realisasi ini sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, walaupun memang masih belum bisa mencapai target di atas 7 persen. Adapun pada kuartal I/2019 dan kuartal II/2019, angkanya masing-masing hanya 5,25 persen dan 5,78 persen.
Ada sejumlah alasan yang menjadi penghambat pertumbuhan yang lebih kencang, baik dari eksternal maupun internal. Dari sisi global, tekanan antara lain datang dari perang dagang AS-China, yang melunturkan aktivitas ekspor impor.
Sementara itu, dari sisi domestik, ada pelemahan sektor manufaktur yang menyusutkan konsumsi serta fluktuatifnya harga komoditas.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan bilateral kedua negara di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019)./Reuters-Kevin Lamarque