Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak kalangan kampus meenjadi agen perubahan dari bangsa pertanian menjadi bangsa maritim.
Mengutip siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan, Minggu (26/12/2017), ajakan itu disampaikan Susi dalam orasi ilmiah pada wisuda ke-83 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Sabtu (25/2/2017).
Sebagai negara maritim, kata dia, Indonesia harus mampu memprioritaskan pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia. Untuk itu, partisipasi aktif akademisi diperlukan untuk pembangunan kelautan dan perikanan.
"Saya meminta akademisi menjadi partisipan aktif, agen perubahan, yaitu mengubah bangsa kita menjadi bangsa yang tadinya agriculture menuju maritim," ujar Susi.
Dalam pandangannya, mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia bukanlah cita-cita ambisius. "Poros maritim itu bukan sekadar kegiatan di dalam negeri. Poros adalah sebuah titik tolak dari putaran ke mana mana. Sebagai negara maritim kita harus menjaga laut kita, karena laut merupakan masa depan bangsa," ujarnya.
Susi pun menceritakan perjuangan hidupnya dengan bermodalkan ijazah SMP. Dengan ijazah itu, dia hanya mampu berjualan ikan. "Saya pulang kampung ke Pangandaran. Dari jualan ikan 5 kilo (kilogram), jadi 5 ton. Hingga lama-lama bisa ekspor," kenangnya.
Dia juga berpesan kepada ratusan wisudawan yang hadir untuk tidak malas dan mudah menyerah.
Pada kesempatan yang sama, KKP menandatangani kesepakatan dengan UMM yang mencakup aspek pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta aspek pemanfaatan sarana dan prasarana milik kedua pihak dalam menunjang kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pengembangan kawasan pesisir.
Penandatanganan kerja sama juga dilakukan KKP dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mencakup pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan yang mencakup fasilitasi pendukung penyelenggaraan pendidikan di bidang itu, peningkatan mutu dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan, pertukaran tenaga ahli, pemanfaatan data dan informasi, serta pemanfaatan sarana dan prasarana.