Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POROS MARITIM: Indonesia Akan Bangun 24 Pelabuhan Nasional

Pemerintah Pusat tahun ini akan membangun 24 pelabuhan nasional untuk mendukung Poros Maritim yang menjadi jalur dari tol laut yang menghubungkan Indonesia Barat dan Kawasan Timur Indonesia.
Pelabuhan Sorong/Antara
Pelabuhan Sorong/Antara

Bisnis.com, WANGIWANGI, Sultra -  Pemerintah Pusat tahun ini akan membangun 24 pelabuhan nasional untuk mendukung Poros Maritim yang menjadi jalur dari tol laut yang menghubungkan Indonesia Barat dan Kawasan Timur Indonesia.

Hal itu disampaikan Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Endah Murniningtyas saat berbicara pada Seminar Nasional Ekonimi Kemaritiman di Wangiwangi, ibukota Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin (25/1/2016).

"Poros Maritim yang akan menjadi jalur lintasan tol laut hanya bisa berfungsi optimal bila didukung dengan sejumlah pelabuhan nasional yang akan menjadi titik persinggahan kapal-kapal yang melawati jalur tol laut," katanya.

Menurut dia, sebanyak 24 pelabuhan nasional yang akan dibangun tersebut sebagian besar berlokasi di wilayah kawasan Indonesia Timur, termasuk di Sultra.

Pelabuhan-pelabuhan nasional tersebut kata dia akan berfungsi sebagai tempat bongkar muat barang yang diangkut dengan kapal-kapal yang melewati jalur tol laut.

"Agar pelabuhan nasional ini bisa menjadi tempat menaikan dan menurunkan barang, maka pemerintah daerah perlu mendukungnya dengan membangun pelabuhan rakyat dan angkutan kapal-kapal rakyat yang akan mengakut barang dari sentra produksi ke pelabuhan nasional," katanya.

Menurut dia, jika pembangunan pelabuhan nasional dan pelabuhan rakyat telah selesai dan berfungsi normal, maka disparitas harga barang antara kawasan Indonesia Barat dan Indonesia timur bisa ditekan, bahkan dihilangkan.

Tingginya disparitas harga antara kawasan Barat dan Timur Indonesia kata dia dipicu oleh tingginya biaya angkutan barang akibat kapal yang mengakut barang dari Barat ke Timur setelah kembali dalam keadaan kosong.

"Kalau kapal yang membawa barang ke kawasan Timur kembali dengan membawa barang komoditas lagi ke kawasan Barat, maka biaya angkutan bisa ditekan," katanya.

Dengan begitu ujarnya maka harga barang antara kawasan Barat dan di kawasan Timur akan menjadi relatif sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper