Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKAYASA GENETIK: Inilah 7 Mitos Tanaman Transgenik

Greenpeace mengeluarkan riset terbaru tentang tujuh mitos tanaman rekayasa genetik terkait dengan gagalnya janji mereka menyangkut soal ketahanan pangan dan perubahan iklim
Bisnis.com, JAKARTA -- Greenpeace mengeluarkan riset terbaru tentang tujuh mitos tanaman rekayasa genetik terkait dengan gagalnya janji mereka menyangkut soal ketahanan pangan dan 
perubahan iklim.
 
Hal itu dipaparkan dalam riset Twenty Years of Failure: Why GM Crops Have Failed to Deliver on Their Promises. Di antaranya adalah tujuh mitos tumbuhan transgenik yang tak didukung 
realitasnya di lapangan. Mitos dan realitasnya adalah sebagai berikut:
 
Mitos 1: Tanaman transgenik dapat menyuplai pangan dunia. Namun, realitasnya tumbuhan tersebut tidak ada yang dirancang untuk hasil yang tinggi. Ini juga memperkuat model pertanian industrial  yang gagal menyuplai makanan sejauh ini.
 
Mitos 2: Tanaman transgenik tahan terhadap iklim. Realitasnya, tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim tergantung pada praktik pertanian yang mempromosikan keanekaragaman dan pemeliharaan lahan, bukan pertanian melalui transgenik.
 
Mitos 3: Tanaman transgenik aman buat manusia dan lingkungan. Realitasnya, program pemantauan lingkungan dan kesehatan dalam jangka panjang tidak memadai. Peneliti independen juga mengeluhkan tidak diperbolehkannya mereka untuk mengakses material untuk riset.
 
Mitos 4: Tanaman transgenik menyederhanakan perlindungan tanaman. Realitasnya, masalah gulma yang tahan terhadap herbisida justru muncul mengakibatkan adanya tambahan pestisida. 
 
Mitos 5: Tanaman transgenik ekonomis bagi petani. Namun realitasnya, kemunculan gulma yang tahan herbisida meningkatkan biaya petani, dan mengurangi keuntungan mereka.
 
Mitos 6: Tanaman transgenik dapat berdampingan dengan sistem pertanian lainnya. Realitasnya, tanaman transgenik justru mengkontaminasi tanaman non-transgenik. Hampir 400 insiden telah tercatat secara global.
 
Mitos 7: Rekayasa genetik merupakan jalan yang paling menjanjikan untuk sistem pangan. Realitasnya, metode non genetik sebenarnya memberikan sifat yang dijanjikan oleh tanaman transgenik sebelumnya. Ini termasuk tahan terhadap penyakit, banjir dan kekeringan. Sementara tanaman transgenik membatasi inovasi karena terkait dengan hak kekayaan intelektuan yang dimiliki oleh perusahaan multinasional.
 
 
 
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper