Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temui Jokowi, Sarjana Kelautan Siap Kawal Poros Maritim

Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia melakukan audiensi dengan Presiden Joko Widodo menyatakan siap mendukung pembangunan poros maritim Indonesia.
Ilustrasi: Warga mencari ceceran rumput laut yang rontok di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jatim, Jumat (22/5/2015). Rumput laut tersebut dijual ke pengepul seharga Rp 7.000 per kg kering. Dalam sehari pengais tersebut dapat mengumpulkan satu hingga lima kilo gram rumput laut./Antara-Saiful Bahri
Ilustrasi: Warga mencari ceceran rumput laut yang rontok di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jatim, Jumat (22/5/2015). Rumput laut tersebut dijual ke pengepul seharga Rp 7.000 per kg kering. Dalam sehari pengais tersebut dapat mengumpulkan satu hingga lima kilo gram rumput laut./Antara-Saiful Bahri

Kabar24.com, JAKARTA—Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia melakukan audiensi dengan Presiden Joko Widodo menyatakan siap mendukung pembangunan poros maritim Indonesia..

Ketua Umum Iskindo Zulficar Mochtar menjelaskan ada 15.000 sarjana kelautan akan mengawal pembangunan sektor kelautan. Di era pemerintahan Jokowi ini sektor maritim menjadi sektor utama pembangunan guna menekan kesenjangan ekonomi wilayah barat dengan wilayah timur.

Iskindo menyumbangkan pemikiran bahwa poros maritim harus dituangkan dalam peta jalan atau road map. Di antaranya Indonesia bisa jadi poros pangan kelautan dunia, poros biodiversity, poros energi dan lainnya. Tentunya para sarjana bersedia melakukan itu. 

"15.000 alumni kelautan Indonesia siap melakukan karya di berbagai keahlian," kata Zulficar di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (3/7/2015).

Langkah awal pemerintah adalah mendorong sertifikasi jasa kelautan dan maritim. Selama ini tidak sertifikasi dan standarisasi akibatnya laut tanah air dikuasai oleh asing.

Iskindo menyarankan pemerintah bisa merampungkan tata ruang laut nasional. Kalau tidak dirampungkan akan banyak konflik di lapangan antara pertambangan, energi, migas, pariwisata dan konservasi. "Kalau ada penataan ruang yang rapi akan bisa mencegah konflik," jelasnya.

Selain membicarakan potensi laut, belakangan ini peneliti kelautan menghitung ada 7.400 desa rawan tsunami. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Iskindo mendukung penuh upaya pemerintah membangun kelautan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper