Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Bidik 25 Peluang Investasi Asing Sampai 2019

Direkorat Jenderal Kerja sama Industri Internasional Kementerian Perindustrian menargetkan peningkatan peluang penanaman modal baru melalui 25 mitra kerja sama investasi asing selama 2015 - 2019.
 Ilustrasi/Corporatewillcompany.com
Ilustrasi/Corporatewillcompany.com

Bisnis.com, JAKARTA--Direkorat Jenderal Kerja sama Industri Internasional Kementerian Perindustrian menargetkan peningkatan peluang penanaman modal baru melalui 25 mitra kerja sama investasi asing selama 2015 - 2019.

Dirjen Kerja sama Industri Internasional Kementerian Perindusrian (KII Kemenperin) Agus Tjahajana mengatakan kemitraan yang akan dijalin tidak membidik investor secara acak melainkan telah dipilih mana saja perusahaan atau negara mitra yang potensial.

"[Lima tahun ke depan] kami akan dorong lebih kepada arah penguatan struktur industri, misalnya ada peningkatan industri mesin tekstil," ucapnya, Rabu (17/12/2014).

Ditjen KII menginginkan investasi yang akan masuk selama lima tahun mendatang tidak hanya di sektor industri andalan. Sejalan dengan mengalirnya modal baru ke Indonesia maka industri pendukung, seperti industri barang modal, komponen, dan bahan penolong juga harus terangsang.

Cara tersebut diyakini dapat membuat struktur industri pengolahan nonmigas nasional jadi lebih mantap. Pertumbuhan tidak hanya dinikmati sektor andalan, seperti farmasi dan kosmetik, tekstil dan alas kaki, alat transportasi, serta elektronik telematika.

"[Berapa industri penunjang yang akan tumbuh] angkanya ada di masing-masing ditjen. Ada korelasi jika tidak ada investasi, maka output kita juga tidak bertambah," tutur Agus.

Secara keseluruhan terdapat tiga sasaran strategis kegiatan Ditjen KIII sampai dengan 2019  di luar target peningkatan peluang investasi. Pertama memperkuat industri lokal di pasar domestik maupun global dengan memasukkan sedikitnya 25 produk dan jasa industri hasil promosi pemerintah ke pasar dunia.

Kedua, harus ada peningkatan pemanfaatan jaringan rantai pasokan global. Agus menginginkan ada lima fasilitas rantai suplai global di Amerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah pada 2019. Untuk tahun depan diharapkan setidaknya terwujud satu rantai pasok.

Ketiga, perlu ada perbaikan akses kepada sumber daya industri melalui sepuluh kerja sama teknik inisiatif baru dan sepuluh kooperasi teknik ke dalam maupun ke luar negeri selama lima tahun lagi. Pada tahun depan ditargetkan masing-masing hadir dua kerja sama.

"Implementasi proyek kerja sama teknik ditujukan untuk memanfaatkan akses terhadap sumber daya industri, yakni bahan baku, teknologi, tenaga ahli, dana, dan manajemen," ucap Agus.

Sementara itu, dari target peningkatan 25 minat kerja sama investasi asing pada 2019, Agus menginginkan setidaknya tahun depan ada lima yang terwujud. Secara khusus Ditjen KII membidik penguatan struktur industri penunjang melalui investasi yang akan masuk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper