Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GREEN INDUSTRY: Pemerintah Dorong Penerapan Industri Hijau Untuk Pulp & Kertas

BANDUNG: Pemerintah akan mendorong penerapan industri hijau (green industry) pada sektor pulp dan kertas untuk menggenjot daya saing produk lokal dibandingkan dengan produk luar.Arryanto Sagala, Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri

BANDUNG: Pemerintah akan mendorong penerapan industri hijau (green industry) pada sektor pulp dan kertas untuk menggenjot daya saing produk lokal dibandingkan dengan produk luar.Arryanto Sagala, Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian, menuturkan isu produk hijau telah menjadi permasalahan yang sering dibahas di sejumlah negara, terutama Eropa.Oleh karena itu, kondisi tersebut perlu disikapi dengan peningkatan peran bidang penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) di sektor industri tersebut.“Penerapan industri hijau bisa dilakukan mulai dari bahan baku, teknologi, hingga energi,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela pembukaan simposium internasional Resource Efficiency in Pulp and Paper Technology (REPTech) dan Pan Pacific Conference (PPC) 2012 di Bandung, Selasa (20/11/2012).Menurutnya, isu global tentang ramah lingkungan tersebut akan menjadi topik utama yang dibahas dalam simposium internasional pulp dan kertas 2012 tersebut.Penerapan industri hijau sangat mendesak karena dinilai berpengaruh pada ekspor produk pulp dan kertas Indonesia ke sejumlah negara.Beberapa waktu lalu, ujarnya, sektor pulp dan kertas domestik menghadapi masalah, yakni kampanye hitam salah satu organisasi nonpemerintah dunia (nongovernmental organization/NGO) yang mengatakan kertas Indonesia diambil dari hutan yang tidak ramah lingkungan.“Padahal tidak demikian, kertas yang kita produksi itu diambil dari hutan tanaman industri (HTI). Ada sertifikat legalitas kayunya,” katanya.Aryan Wargadalam, Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian, mengatakan ada sebagian industri pulp dan kertas domestik yang telah mampu menghemat penggunaan energi fosil dengan memanfaatkan lignin dari limbah produksi.Lignin itu bisa diproses dan menjadi sumber bahan bakar untuk menjalankan mesin pabrik dan penerangan di wilayah tersebut.

 

“Lignin kayu yang diproses menjadi lindi hitam pekat [heavy black liquor] mampu mengganti penggunaan bahan bakar fosil dalam proses produksi kertas dan bubur kertas sampai 87%,” katanya. (bas) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Herdiyan, Hedi Ardia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper