Merger Cloudera dan Hortonworks Bentuk Raksasa Platform Data Cloud

Dhiany Nadya Utami
Selasa, 23 Oktober 2018 | 06:52 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) bersama Country Manager for Indonesia Cloudera Fred Groen (kiri) dan Vice President Asia Pacific & Japan Cloudera Mark Micallef (kanan) meresmikan peluncuran Cloudera, di Jakarta, Selasa (29/8)./JIBI-Abdullah Azzam
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) bersama Country Manager for Indonesia Cloudera Fred Groen (kiri) dan Vice President Asia Pacific & Japan Cloudera Mark Micallef (kanan) meresmikan peluncuran Cloudera, di Jakarta, Selasa (29/8)./JIBI-Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan penyedia layanan pembelajaran mesin Cloudera Inc. dan perusahaan penyedia platform, layanan, dan solusi manajemen data global Hortonworks Inc. mengumumkan bahwa keduanya telah melakukan merger.

Seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (22/10/2018) pekan lalu, kedua perusahaan telah menandatangani sebuah perjanjian definitif yang menyatakan keduanya akan bergabung dalam merger setara semua saham.

 Transaksi tersebut akan melahirkan penyedia platform data generasi berikutnya yang mencakup multi-cloud, on-premise, dan Edge. Kombinasi ini menetapkan standar industri untuk pengelolaan data dengan platform cloud hybrid, sehingga mempercepat adopsi pelanggan, pengembangan komunitas, dan keterlibatan mitra.

Berdasarkan ketentuan-ketentuan dari perjanjian transaksi, pemegang saham Cloudera akan memiliki sekitar 60% dari ekuitas perusahaan gabungan dan pemegang saham Hortonworks akan memiliki sekitar 40%.

Pemegang saham Hortonworks akan menerima 1.305 lembar saham Cloudera untuk setiap saham Hortonworks yang mereka miliki, yang didasarkan pada rasio pertukaran rata-rata 10 hari dari harga kedua perusahaan hingga 1 Oktober 2018. 

Kedua perusahaan memiliki kombinasi nilai ekuitas sebesar USD 5,2 miliar berdasarkan harga penutupan pada tanggal 2 Oktober 2018.

Bersatunya kedua perusahaan layanan IT ini diperkirakan akan menghasilkan keuntungan finansial yang signifikan dan profil margin yang lebih baik di antaranya dapat memberikan pendapatan sekitar US$720 juta, membawa arus kas lebih dari US$150 pada 2020 mendatang, serta menyumbang dana tunai lebih dari US$500 juta tanpa utang.

Rob Bearden, Chief Executive Officer Hortonworks, menyebut merger ini akan memberikan nilai lebih bagi masing-masing pemegang saham Hortonworks dan Cloudera. Menurutnya, penggabungan kedua perusahaan ini ada dalam posisi yang tepat untuk terus bertumbuh dan bersaing di pasar streaming dan IoT, pengelolaan data, penyimpanan data, pembelajaran mesin/AI, dan cloud hybrid.

 “Hal yang utama adalah kami akan mampu untuk menawarkan serangkaian penawaran yang lebih luas, yang akan memungkinkan para pelanggan kami untuk memanfaatkan nilai dari data mereka,” katanya.

 Senada, Chief Executive Officer ClouderaTom Reilly menyatakan bidang usaha kedua perusahaan saling melengkapi dan strategis sehingga dengan menyatukan investasi Hortonworks dalam pengelolaan  data end-to-end dan investasi Cloudera dalam penyimpanan data dan pembelajaran mesin mereka akan menghadirkan layanan komputasi awan yang lengkap untuk enterprise. 

“Kami akan menghadirkan cloud data enterprise mulai dari Edge ke AI yang pertama di industri. Visi ini akan memungkinkan perusahaan untuk memajukan komitmen bersama kami terhadap kesuksesan pelanggan dalam mencapai transformasi digital,” ujar Reilly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper