Bisnis.com, JAKARTA — Quika meluncurkan akses Internet gratis pertama yang berbasis satelit buat penduduk di negara berkembang.
Dikutip dari keterangan resminya, Selasa (16/1/2018), satelit tersebut didesain untuk menangani masalah ketimpangan ekonomi dan sosial. Quika berusaha memberikan solusi disparitas pertumbuhan investasi dan keterbatasan akses infrastruktur internet.
Jasa akses Internet gratis yang diberi nama Quika Free akan beroperasi pada kuartal II/2018 di beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah. Pelayanan tersebut rencananya juga akan diperluas ke negara berkembang lain.
Biaya operasional Quika Free akan didukung oleh pendapatan dari pelayanan akses Internet berbayar Quika untuk perusahaan dan institusi lain.
Penggagas Quika, Alan Afrasiab mengatakan ketimpangan bisa diselesaikan dengan perkembangan teknologi dan ekonomi. Menurutnya, Quika hadir untuk menjembatani jurang aspek digital dan ekonomi.
Dia menyebut setidaknya 3,9 miliar orang atau setara 53% total populasi dunia masih belum terhubung. Pun mayoritas penduduk yang belum terhubung tinggal di pedalaman dan terkadang dalam keadaan miskin.
Alasan utama penduduk tak menggunakan Internet yakni ketimpangan dalam hal pendapatan dan pendidikan termasuk minimnya prasarana dan pelayanan yang acap kali berbiaya mahal untuk menyambung akses dan penggunaan.
"Alasan utama masyarakat tidak menggunakan Internet adalah ketimpangan dalam hal pendapatan dan pendidikan, sama halnya dengan minimnya prasarana, konten Internet yang relevan dan pelayanan. Di samping itu, biaya akses dan penggunaan yang mahal," ujarnya.
Pelayanan mungkin tak akan berbayar namun konsumen mungkin akan dibebankan biaya untuk pengaturan dan melakukan deposit sejumlah uang untuk perangkat keras atau hardware yang dibutuhkan.
Baca Juga Tanggapan Go-Pay Atas Peringatan BI |
---|
Akses Internet berkecepatan tinggi berbasis satelit juga dikembangkan di Indoensia. Digicoop membuka peluang kepada masyarakat untuk menjadi pemilik satelit penyedia akses Internet melalui Penyertaan Modal Koperasi dengan unit investasi Rp5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel