Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Ada Pemilu, Ekonomi Indonesia 2023 dan 2024 Terjaga

Sri Mulyani menyampaikan tingkat konsumsi masyarakat dapat dipastikan meningkat menjelang Pemilu 2024 yang artinya berdampak baik bagi perekonomian Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Bangalore, India, Kamis (23/2/2023) - @smindrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Bangalore, India, Kamis (23/2/2023) - @smindrawati

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ekonomi Indonesia pada 2023 dan 2024 akan tetap terjaga, terlebih adanya masa pemilihan umum atau Pemilu. 

Sri Mulyani menyampaikan tingkat konsumsi masyarakat dapat dipastikan meningkat menjelang Pemilu 2024 yang artinya berdampak baik bagi perekonomian Indonesia.

“Dari tiap-tiap pemilu tingkat konsumsi masyarakat tercatat meningkat cukup drastis. Ini merupakan hal yang baik bagi perekonomian,” ungkapnya dalam unggahan @smindrawati, Kamis (23/2/2023). 

Sebelumnya pada 2022, di saat mulai pulih dari pandemi Covid-19, Indonesia diuntungkan dengan windfall komoditas. Memasuki 2023, tren perekonomian global melemah. Sehingga, pemerintah harus sangat berhati-hati dalam mengelola sumber pertumbuhan yang datang dari sisi domestik utamanya konsumsi dan investasi.

Terjaganya ekonomi nasional juga tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 di level 5,3 persen, termasuk tertinggi di antara negara-negara G20 dan Asean. 

Dalam unggahan yang memperlihatkan Bendahara Negara tersebut tengah berada di Bangalore, India, untuk rangkaian G20 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, dirinya berharap ekonomi Indonesia dapat cerah meski di bawah tekanan global. 

“Langit Bangalore terlihat sangat terang cerah, bukan? Semoga begitu halnya dengan ekonomi Indonesia di 2023,” tutupnya. 

Adapun, dalam APBN 2023 terdapat anggaran untuk keperluan Pemilu 2024 sebesar Rp21,86 triliun. 

Belanja pemilu yang termasuk belanja penting tersebut diharapkan dapat menjaga ekonomi Indonesia dari kondisi global baik karena kenaikan harga inflasi maupun pelemahan ekonomi dari negara-negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper