Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Biang Kerok Gerai Ritel Berguguran di RI, Terbaru Ada Transmart

Hippindo angkat bicara terkait penyebab banyaknya gerai ritel yang tutup di Indonesia, salah satunya Transmart milik Chairul Tanjung.
Tempat kasir yang nampak kosong di gerai Transmart Blok M Square, Jakarta, Senin (30/1/2023) - BISNIS/NI Luh Angela.
Tempat kasir yang nampak kosong di gerai Transmart Blok M Square, Jakarta, Senin (30/1/2023) - BISNIS/NI Luh Angela.

Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena tutupnya sejumlah gerai ritel di Indonesia seperti Transmart milik konglomerat Chairul Tanjung mencuri perhatian sejumlah kalangan, salah satunya Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).

Staf Ahli Hippindo, Yongky Susilo, mengaku cukup sedih melihat keadaan hipermarket saat ini. Padahal dulunya hipermarket cukup terkenal lantaran memiliki ciri khas, seperti misalnya dari makanan ataupun merchandise non-food sehingga menarik perhatian konsumen, terutama kelas menengah.

“Nah, dari dulu sampai hari ini nggak ada yang berubah formatnya, mainnya cuma bajak barang, perang harga. Dulu waktu pertama kali muncul ada perbedaan, ada makanan, ada tempat musik, tapi lama-lama ini sudah lebih dari 10 tahun, sudah 20 tahun lebih mereka nggak berubah,” kata Yongky kepada Bisnis, Selasa (31/1/2023).

Menurut dia, hipermarket sekarang tak banyak berevolusi dan masih mengikuti pola lama seperti perang harga sehingga membuat konsumen menjadi bosan.

Pola belanja konsumen saat ini pun sudah mulai berubah. Dari yang dulunya konsumen senang mendorong troli dan melihat-lihat barang, kini berubah, apalagi sejak adanya handphone yang bisa digunakan sebagai sarana berbelanja secara online.

Pengamat ritel itu kemudian mencontohkan dua perusahaan ritel yang berevolusi, yaitu Indomaret dan Alfamart. Indomaret sendiri memiliki sejumlah format, seperti Indomaret Fresh, dan Indomaret Point. Sementara Alfamart memiliki Alfamidi dan Alfa Express. 

Demikian halnya dengan sejumlah supermarket yang ada di Indonesia. Dia menilai, supermarket lebih fresh lantaran ada restoran maupun produk lain yang terus berevolusi mengikuti tren yang ada. 

“Tapi kalau hipermarket sama, main harga terus. Perang harga terus. Itu andalan mereka istilahnya. Jadi nggak membuat sesuatu yang exciting lagi. Dari dulu saya bilang bahwa ritel yang menang itu nanti ritel yang proximity, dekat dengan konsumen,” jelasnya. 

Melihat kenyataan tersebut, Yongky meminta para pengelola hipermarket untuk mempelajari apa yang diinginkan para konsumen ke depannya dan mengganti format jadul tersebut. 

“Semuanya berevolusi, cuman beberapa format ini saya lihat nggak berevolusi,” ungkapnya.

Adapun, dia menyarankan agar hipermarket memperkecil ukurannya, misalnya dari 10.000 meter persegi, menjadi sekitar 3.000-4.000 meter persegi. Sebab, ukuran yang besar sudah pasti memakan biaya yang besar pula.

Kedua, untuk non-grocery, dia menyarankan untuk lebih berinovasi sesuai dengan tren yang ada, tidak hanya sekedar ada, lengkap, banyak, dan murah.

Ketiga, adalah letaknya. Yongky menyampaikan, hipermarket lebih cocok dibangun di pinggiran kota, bukan di kota besar. Menurutnya, pinggiran kota dinilai cocok untuk menjalankan bisnis tersebut lantaran banyak kelas menengah yang masih jarang melihat toko besar dan komplit seperti hipermarket. Sementara, konsumen di kota besar di sebut sudah jenuh melihat hipermarket, apalagi tak ada perubahan signifikan dari hipermarket.

“Pokoknya isitlahnya ngikutin tren deh apa yang dikejar konsumen sekarang, kopi, kue, makanan. Yang di instagram, semua orang Indonesia adalah makanan. Nah itu mesti adain, dibikin spesial,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper