Bisnis.com, JAKARTA - Astra Tol Tangerang–Merak mengumumkan akan segera memberlakukan tarif baru untuk ruas Tol Tangerang-Merak. Penyesuaian tarif tol ini dilakukan secara rutin selama 2 tahun sekali sesuai dengan aturan yang berlaku.
Presiden Direktur Astra Tol Tangerang-Merak, Kris Ade Sudiyono, mengatakan penyesuaian tarif kali ini merupakan penyesuaian tarif reguler 2 tahunan berdasarkan amanat Undang-undang No.2/2022 serta berdasarkan penambahan lingkup investasi peningkatan kualitas dan kapasitas jalan di ruas Tol Tangerang-Merak.
Dia menjelaskan upaya-upaya peningkatan standar minimum pelayan (SPM) menjadi dasar pertimbangan penerbitan Surat Keputusan Menteri PUPR No. 1751/KPTS/M/2022 tentang Penyesuaian tarif di ruas Jalan Tol Tangerang-Merak.
Besaran penyesuaian tarif yang semula dari tarif dasar untuk golongan I (satu) Rp655 per km menjadi Rp802 per km, disesuaikan dengan angka inflasi dan perhitungan penambahan lingkup investasi.
“Karena dihitung berdasarkan jarak per kilometer maka tarif akan berbeda-beda untuk setiap gerbang asal dan tujuan. Sebagai contoh jarak terjauh golongan I dari Cikupa sampai Merak semula Rp44.000 menjadi Rp53.500, sedangkan untuk jarak terdekat dari Cikupa ke Balaraja Timur semula Rp2.500 menjadi Rp3.000, untuk tarif lengkap kami akan melakukan sosialisasi melalui berbagai platform media informasi," ujar Kris dalam keterangan resmi, Senin (26/12/2022).
Kris menambahkan bahwa upaya peningkatan SPM yang dilakukan Astra Tol Tangerang-Merak melalui peningkatan kualitas dan kapasitas jalan pada ruas Tol Tangerang-Merak yang telah dilakukan antara lain, penambahan lajur ke-4 pada segmen Bitung KM 26+039 sampai dengan Balaraja barat KM 39+750 arah Merak dan Jakarta sepanjang 27,42 km, penyempurnaan Simpang susun Cikupa dan Pembangunan Simpang susun Balaraja Timur.
Beberapa langkah peningkatan kapasitas lainnya di jalan Tol Tangerang-Merak yang sudah dan sedang dilakukan saat ini di antaranya, proyek penambahan Lajur Ke-3 dari Cikande sampai dengan Serang Timur (KM 52 s/d KM 72) yang dimulai dengan proyek pelebaran jembatan Ciujung (KM 57).
Selain itu, Astra Tol juga melakukan pemeliharaan berkala perkerasan jalan tol dengan melakukan rekonstruksi dan scrap, fill dan overlay penutup aspal termasuk Steel Grating, serta pemeliharaan rutin lainnya untuk pemenuhan SPM jalan Tol, seperti pemeliharaan rambu dan marka, drainase dan sarana pendukung lainnya.
"Upaya beyond SPM juga kami lakukan untuk meningkatkan layanan kenyamanan pengguna jalan," ujar Kris.
Dia mengungkapkan Astra Tol Tangerang-Merak juga memberikan inovasi-inovasi untuk meningkatkan keselamatan jalan di antaranya, pemasangan speed reducer di dua titik rawan potensi kecelakaan lalu lintas, pengembangan traffic management system pantauan CCTV yang dapat mendeteksi dini dan mempublikasikan lebih awal informasi kondisi lalu lintas, serta penerapan struk digital yang dapat diakses oleh pengguna jalan di manapun dan kapanpun.
Beautifikasi jalan tol juga dilakukan dengan memperbarui tampilan fisik jalan tol dengan melakukan pengecatan ulang Gerbang, railing, marka, normalisasi guardrail (pembatas jalan), penanaman pohon, mempercantik landscape, dan penambahan sculpture identitas Tol Tangerang – Merak untuk kenyamanan pengguna jalan.
"Upaya peningkatan kapasitas jalan yang dilakukan dengan biaya investasi lebih dari Rp10 Triliun, yang diperhitungkan pengembaliannya hingga akhir masa konsesi Astra Tol Tangerang-Merak nantinya," ungkapnya.