Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Inflasi 2022 Lebih Rendah dari Perkiraan, Tapi Masih di Atas Target

Proyeksi inflasi sejalan dengan dampak penyesuaian harga BBM terhadap kenaikan inflasi volatile food dan inflasi administered prices.
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG BI), Kamis (20/10/2022). BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 50 basis poin menjadi 4,75 persen./Youtube Bank Indonesia.
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG BI), Kamis (20/10/2022). BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 50 basis poin menjadi 4,75 persen./Youtube Bank Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan, inflasi pada 2022 lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan awal, meskipun masih di atas sasaran BI yakni 3 persen plus minus 1 persen.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, hal tersebut dapat terlihat dari inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) yang tercatat sebesar 5,95 persen (year-on-year/yoy) pada September 2022 yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Rendahnya inflasi sejalan dengan dampak penyesuaian harga BBM terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak (volatile food) dan inflasi kelompok harga diatur pemerintah (administered prices) yang tidak sebesar prakiraan awal.

Adapun inflasi volatile food terkendali, dimana tercatat sebesar 9,02 persen yoy.

“Kenaikan inflasi administered prices juga tidak setinggi yang diperkirakan yakni  13,2 persen yoy sejalan dengan penyesuaian harga BBM dan tarif angkutan yang lebih rendah,” kata Perry dalam Pengumuman hasil RDG Oktober 2022, Kamis (20/10/2022).

Sementara itu, inflasi inti juga tercatat rendah, yakni di 3,21 persen yoy sejalan dengan lebih rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM dan belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan.

Dengan perkembangan tersebut, BI yakin inflasi tahun ini akan lebih rendah dari prakiraan awal mereka.

Maka dari itu, mereka memandang pentingnya memperkuat sinergi kebijakan antar pemerintah pusat dan daerah dengan BI guna memastikan inflasi agar kembali ke dalam sasaran yang telah ditetapkan.

Sebelumnya, Perry memperkirakan tingkat inflasi di dalam negeri akan mencapai 6,3 persen pada akhir 2022, lebih rendah jika dibandingkan dengan proyeksi BI sebelumnya di mana inflasi diperkirakan mencapai 6,6 hingga 6,7 persen tahun ini.

“Semula kami perkirakan 6,6–6,7 persen, dengan realisasi dan koordinasi yang erat bisa lebih rendah, bisa 6,3 persen di akhir tahun ini,” katanya, Rabu (19/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper