Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2022 Lampaui Target Pemerintah

Ekspor pada Agustus 2022 tercatat sebagai ekspor tertinggi sepanjang masa.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 akan sesuai atau bahkan melebihi target pemerintah pada level 5,2 persen. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyampaikan, perkiraan tersebut salah satunya datang dari tingginya nilai ekspor Indonesia yang kembali mencatatkan kinerja positif sebesar US$27,91 miliar pada Agustus 2022, atau tumbuh sebesar 30,15 persen (year-on-year/yoy).

Ekspor pada Agustus 2022 tercatat sebagai ekspor tertinggi sepanjang masa. Secara kumulatif, nilai ekspor dan neraca perdagangan Januari-Agustus 2022 masing-masing sebesar US$194,6 miliar dan US$34,9 miliar. Keduanya merupakan rekor tertinggi dalam sejarah ekonomi Indonesia.

Selain itu, konsumsi masyarakat yang diharapkan akan terus menguat seiring makin terkendalinya pandemi Covid-19, serta pengeluaran pemerintah yang juga meningkat di tengah penyaluran berbagai program seperti bantuan sosial, membuatnya optimistis pertumbuhan ekonomi dapat mencapai target yang ditetapkan pemerintah.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 diperkirakan akan sesuai atau bahkan melebihi target Pemerintah,” kata Febrio dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (18/9/2022).

Kontribusi APBN sebagai shock absorber salah satunya melalui kebijakan subsidi dan kompensasi energi turut menjaga pemulihan ekonomi secara keseluruhan.

Perlu diketahui, peningkatan ekspor Indonesia pada Agustus 2022 didorong oleh ekspor migas yang masih tumbuh sangat tinggi mencapai 64,46 persen yoy. Sementara itu, impor Indonesia masih mencatatkan kinerja positif mencapai US$22,15 miliar dengan pertumbuhan 32,81 persen yoy.

Dengan menguatnya komponen ekspor dan impor, Indonesia kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan yang mencapai US$5,76 miliar, sehingga secara kumulatif surplus sejak Januari hingga Agustus 2022 mencapai US$34,92 miliar.

Oleh karena itu, pemerintah akan terus menggunakan APBN untuk menopang kinerja ekspor dalam konteks memperkuat pemulihan ekonomi pascapandemi.

“Salah satu kebijakan yang diharapkan dapat mendorong adalah kebijakan penerimaan negara yang diarahkan mengurangi beban eksportir produk Sawit dan turunannya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper