Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbaiki Kinerja, PGAS Lakukan Langkah Strategis Ini

Terdapat beberapa momen perbaikan kinerja PGN (PGAS), antara lain rencana konversi bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) ke BBG. Optimisme konversi ini meningkat setelah dilakukan uji coba menggunakan sistem Diesel Dual Fuel (DDF) pada moda kereta api pembangkit milik KAI.
Fasilitas terminal dan pengelolaan gas terapung (Floating Storage and Regasification/FSRU) gas alam cair (LNG) Lampung PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Istimewa/PGN
Fasilitas terminal dan pengelolaan gas terapung (Floating Storage and Regasification/FSRU) gas alam cair (LNG) Lampung PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Istimewa/PGN

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah langkah strategis yang dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan menjadi sentimen positif bagi perusahaan. Mulai dari rencana pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Perkeretaapian sampai dengan perluasan pasar ekspor Liquefied Natural Gas (LNG) berkolaborasi dengan perusahaan trading asal Singapura.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, mengungkapkan secara jangka pendek, pelaku pasar akan mencermati dinamika aksi korporasi PGAS. ”Pemberitaan positif untuk memperkuat pangsa pasar PGAS, peningkatan topline (pendapatan) dan bottomline (laba bersih), ini bisa dimanfaatkan traders untuk melakukan aksi trading jangka pendek,” ungkapnya.

Dari data riset Mirae Asset Sekuritas, kata Nafan, prospek topline dan bottomline masih dalam proyeksi mengalami tren kenaikan yang progresif. Hal ini dipengaruhi oleh sederet katalis positif dari adanya rencana bisnis yang dilakukan PGAS.

”Tentu saja bila proyek-proyek yang ada ini bisa bantu topline dan bottomline, maka kinerja PGAS bisa mengalami kenaikan secara progresif,” tegasnya, dikutip Selasa (12/7/2022).

Salah satunya adalah rencana konversi bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) ke BBG. Optimisme konversi ini meningkat setelah dilakukan uji coba menggunakan sistem Diesel Dual Fuel (DDF) pada moda kereta api pembangkit milik KAI.

Berdasarkan hasil observasi, PT PGN LNG Indonesia yang merupakan anak usaha PGAS, telah mencatat uji coba dinamis DDF pada kereta pembangkit Dharmawangsa jurusan Jakarta – Surabaya yang menunjukkan adanya efisiensi dan nilai substitusi solar oleh gas/LNG sebesar 37 persen. 

Penggunaan LNG oleh perkeretaapian dinilai sangat positif di tengah kenaikan harga BBM dunia sehingga selain menciptakan efisiensi, KAI juga menjadi lebih ramah lingkungan. 

”Harga komoditas minyak memang kita akui sedang naik. Di saat harga minyak naik, maka bahan bakar LNG jadi alternatif dan bisa menjadi mitigasi risiko dari kenaikan harga minyak. Ini menguntungkan PGAS bila mereka bisa memanfaatkan pasar LNG,” ucap Nafan. 

Katalis positif lainnya adalah pengembangan infrastruktur gas bumi yang dilakukan PGAS akan menyesuaikan dengan rencana pengembangan Kawasan Industri (KI). Saat ini, berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), terdapat 7 Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Baru yang menjadi potensi pengembangan jaringan gas bumi. 

Inisiatif ini dilakukan dalam upaya mendorong pemerataan infrastruktur gas bumi di lokasi-lokasi potensial KI baru. ”Pasti ini dilakukan manajemen PGAS untuk memaksimalkan potensi kawasan industri yang ada,” imbuhnya. 

Nafan mengatakan, perkembangan proyek hulu yang ada di Pertamina group juga akan membawa angin segar terhadap kinerja PGAS. Salah satunya,  proyek small land based-LNG Regasification Terminal di RU V Cilacap dan pembangunan Pipa Senipah-Balikpapan sepanjang sekitar 78 KM ke RU V Balikpapan. Sementara untuk regasifikasi pada pembangkit listrik, saat ini sedang dikebut untuk 10 lokasi di Nusa Tenggara dan Sulawesi Tenggara.

”Selanjutnya untuk kebutuhan pasar internasional, salah satunya di Singapura , kebutuhannya juga sangat tinggi. Jika PGAS bisa distribusi, maka pendapatannya nantinya juga bisa meningkatkan devisa negara,” ujar Nafan. 

Potensi dimaksud bersumber dari kolaborasi PGAS yang saat ini menjalin partnership dengan Gunvor Singapore Pte. Ltd (Gunvor). Pada kerjasama ini, PGN dan Gunvor akan menjalankan jual beli LNG di pasar Internasional dan memperluas kerjasama bisnis lainnya. 

Kerjasama ini telah memasuki proses Master Sales and Purchase Agreement (MSPA) and Confirmation Notice (CN) untuk supply LNG. Supply LNG dari PGN akan melengkapi portofolio LNG milik Gunvor selaku perusahaan trading independen terbesar. Langkah PGAS memerluas pasar internasional ini mendapat dukungan PT Pertamina (Persero) sebagai Holding Migas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper